Ini Respons Menkes Budi Gunadi Soal Perubahan Definisi Vaksin Dosis Lengkap

Jum'at, 10 Juni 2022 - 13:38 WIB
loading...
Ini Respons Menkes Budi...
Banyak usulan menyarankan agar definisi dosis lengkap diubah, dari yang tadinya 2 dosis menjadi 3 dosis. / Foto: ilustrasi/dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah Singapura memprediksikan bahwa Juli 2022 bakal terjadi gelombang baru Covid-19. Pasalnya, kadar antibodi dari 2 dosis vaksin diyakini terus menurun.

Mengenai hal tersebut, banyak usulan agar definisi dosis lengkap diubah, dari sebelumnya 2 dosis menjadi 3 dosis. Dengan demikian, vaksin booster adalah vaksin dosis ke-4, bukan lagi ke-3.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin pun memberikan responsnya terkait hal itu. Menurutnya, pembahasan soal perubahan definisi vaksin dosis lengkap tersebut memang sudah masuk agenda yang akan dirapatkan.

Baca juga: 5 Menu Makan Malam Rendah Kolesterol, Enak Tanpa Digoreng

Akan tetapi, hasilnya masih belum keluar. "Soal itu, nanti akan kami rapatkan Senin (13/6/2022) mendatang. Baru segitu progresnya," ungkap Menkes Budi Gunadi saat ditemui di Kantor Kemenkes Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Sebelumnya, Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menerangkan bahwa beberapa negara, seperti Amerika Serikat, sudah mengarah ke definisi bahwa yang namanya vaksin dosis lengkap itu 3 dosis.

"Bahkan, sudah ada beberapa negara yang kini memberikan dosis keempat untuk masyarakatnya," kata Dicky, beberapa waktu lalu.



Dosis ketiga, menurut Dicky, penting diberikan karena memberi perlindungan yang luar biasa tinggi bagi tubuh dalam melawan Covid-19. Dan benar bahwa dosis kedua saja tidak cukup kuat, terlebih banyak studi yang menunjukkan terjadi penurunan kadar antibodi jika hanya dua dosis vaksin Covid-19.

Baca juga: 3 Ikan dengan Kolesterol Tinggi, Nomor 2 Dimakan Setiap Hari

"Itu kenapa, sekarang penting bagi masyarakat yang belum menerima dosis ketiga agar segera mendapatkannya. Dosis ketiga secara signifikan memberi perlindungan yang optimal dalam upaya menjaga tubuh dari infeksi Covid-19," jelasnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1098 seconds (0.1#10.140)